COVID Masih Tinggi di RI Banyak Warga Australia Ingin Cepat Pulang

Ketika pandemi COVID mulai terjadi di Bali tahun lalu, Charlie Knoles dan keluarganya tidak bisa begitu saja meninggalkan Pulau Dewata, meski sudah ada peringatan dari Pemerintah Australia.

Dia dan istrinya, Liddy Arens, termasuk orang-orang pertama yang tertular COVID-19 di Bali, sehingga saat itu mereka tak bisa leluasa melakukan perjalanan udara.

Apalagi situasi di Bali di awal pandemi bisa dikatakan lebih stabil dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia.

Selama lebih dari setahun, Pulau Bali berhasil menghindari tingginya tingkat penularan COVID, tidak seperti di ibu kota Jakarta dan Pulau Jawa.

Namun varian Delta yang sudah menular ke hampir seluruh pelosok Indonesia saat ini membuat Charlie merasa kewalahan untuk melindungi ketiga anak mereka dari infeksi.

Apalagi, salah satu anak mereka menderita asma.

Keluarga Knoles bersiap-siap meninggalkan kehidupan di Bali yang telah mereka jalani selama lima tahun, meninggalkan pekerjaan dan sekolah anak-anaknya, agar bisa kembali ke Australia.

Anak tertua mereka bahkan telah dikirim ke Amerika Serikat, tempat yang dirasanya lebih aman.

"Kami sangat khawatir karena putra kami cukup peka," ujar Liddy kepada ABC.

"Akan sangat berat bagi kekebalan tubuhnya bila dia terjangkit varian Delta," katanya.

Namun seperti ribuan orang Australia lainnya yang tinggal dan bekerja di Indonesia, Charlie dan keluarganya berada dalam kondisi tertahan, tak dapat pulang begitu saja ke Australia.

Lihat Juga

Bayar ribuan dolar untuk penerbangan pribadi

Maskapai penerbangan nasional Garuda sudah menghentikan sebagian besar penerbangannya ke Australia.

Sementara Singapura dan banyak negara lain kini melarang siapa pun yang datang atau pernah transit di Indonesia.

"Tidak ada penerbangan yang tersedia. Kita sama sekali tidak bisa membeli tiket," kata Chalie.

"Ada teman kami yang berusaha menyewa pesawat pribadi hanya untuk orang Australia pulang. Tapi harganya semakin mahal," ujarnya.

Penerbangan komersial ke Australia yang nyaris sudah tidak ada, mendorong sejumlah ekspatriat Australia untuk patungan menyewa penerbangan charter dari Bali ke Perth.

Sekitar 100 warga Australia telah mendaftarkan diri.

Namun karena kebijakan pemerintah Australia yang membatasi jumlah kedatangan dari luar negeri membuat hanya 25 orang yang bisa naik pesawat Indojet 737.

Kemarin, pesawat sewaan yang dijadwalkan untuk pertengahan Agustus telah dibatalkan.

Related Posts

0 Response to "COVID Masih Tinggi di RI Banyak Warga Australia Ingin Cepat Pulang"

Post a Comment