Rusia Sebut Presiden Afghanistan Kabur Pakai Heli Penuh Uang

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani disebut melarikan diri ke luar negeri dengan empat mobil dan helikopter penuh uang tunai setelah Taliban menguasai ibu kota negara dan Istana Kepresidenan, Kabul, Minggu (15/8).

Kedutaan Besar Rusia di Kabul mengatakan Ghani, yang saat ini dikabarkan bersembunyi di Tajikistan. Bahkan, disebutkan bahwa Ghani terpaksa meninggalkan beberapa koper uang karena tidak muat diangkut seluruhnya di helikopter.

"Empat mobil penuh dengan uang, mereka mencoba memasukkan sebagian uang itu ke dalam helikopter, tetapi tidak semuanya muat. Dan sebagian uang itu dibiarkan tergeletak di landasan," kata juru bicara Kedubes Rusia di kabul, Nikita Ishchenko, kepada kantor berita RIA pada Selasa (17/8).

"Keruntuhan rezim (Afghanistan) paling jelas ditandai dengan cara Ghani melarikan diri dari Afghanistan," paparnya menambahkan.

Kepada Reuters, Ishchenko menuturkan pernyataan itu ia dapat dari seorang saksi mata.

Sementara itu, perwakilan khusus Presiden Rusia Vladimir Putin di Afghanistan, Zamir Kabulov, menuturkan tidak jelas berapa banyak uang yang ditinggalkan pemerintah Afghanistan yang sebagian besar telah melarikan diri keluar negeri itu.

"Saya berharap pemerintah yang melarikan diri tidak mengambil semua uang dari anggaran negara. Ini akan menjadi landasan anggaran jika ada yang tersisa," kata Kabulov kepada stasiun radio Ekho Moskvy di Moskow, Rusia.

Ghani sendiri telah menyatakan bahwa Taliban memenangkan seluruh pertempuran tak lama setelah Kabul dan Istana Kepresidenan diduduki kelompok itu.

Melalui pernyataan di media sosial Facebook-nya, Ghani bahkan beralasan bahwa dia memilih pergi dari Afghanistan demi menghindari pertumpahan darah.

Sampai saat ini Ghani masih merahasiakan lokasi keberadaannya. Menurut sumber di Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Ghani dilaporkan kabur ke Tajikistan.

Di Tajikistan terdapat pangkalan militer milik Rusia, yang pernah menjadi pusat komando operasi penyerbuan Uni Soviet ke Afghanistan pada 1979 sampai 1989 silam. Namun, menurut laporan stasiun televisi Al Jazeera yang dikutip Reuters, Ghani dilaporkan kabur ke Tashkent, Uzbekistan.

Sikap Ghani yang justru kabur ke luar negeri setelah milisi Taliban menduduki Ibu Kota Kabul membuat murka para pejabat hingga netizen.

(rds/kid)

[Gambas:Video CNN]