Taliban Klaim Pernah Tawarkan AS Bantu Selidiki Teror 911

Jakarta, CNN Indonesia --

Taliban mengklaim pernah menawarkan bantun untuk menyelidiki tragedi serangan teror yang menerjang tiga lokasi di Amerika Serikat pada 11 September 2001 lalu.

Saat itu, Taliban masih berkuasa di Afghanistan. Pernyataan tersebut dikatakan salah satu juru bicara Taliban, Shuhail Shaheen, pada Sabtu pekan lalu.

"Saya ingat bahwa kami mengutuk insiden itu. (Abdul Salam) Zareef adalah duta besar Afghanistan (untuk Pakistan saat itu) dan saya adalah seorang bawahannya. Kami mengadakan konferensi pers dan kami mengutuk insiden itu. Kami berkata kami akan bekerja sama untuk mengungkap siapa pelaku sebenarnya yang ada di balik layar," kata Shaheen kepada Geo TV pada Sabtu (11/9).

Shaheen mengatakan bahwa Taliban sempat meminta AS untuk menyelesaikan masalah itu melalui dialog, bukan invasi.

Shaheen mengklaim Al-Qaeda, sebagai dalang utama teror 11 September, tidak memberi tahu rezim Taliban di Afghanistan soal serangan 9/11 sehingga pemerintah merasa "kecolongan".

Selama ini, Taliban memang dikenal pernah memiliki kedekatan dengan Al-Qaeda. Pascaserangan 9/11, Taliban juga menolak menyerahkan Al-Qaeda dan pemimpinnya, Osama bin Laden, kepada AS. Sikap Taliban tersebut mengakibatkan Washington memutuskan menginvasi Afghanistan.

Dilansir Sputnik, Shaheen juga mengatakan Taliban tidak akan membiarkan Al-Qaeda dan kelompok teroris lainnya mengejar tujuan mereka di Afghanistan.

Tak lama usai mengklaim berkuasa lagi di Afghanistan pada 15 Agustus lalu, Taliban berjanji bahwa mereka tidak akan membiarkan Al-Qaeda dan kelompok teroris lainnya meluncurkan propaganda teror dari Afghanistan.

Saat itu, Taliban juga menekankan bahwa mereka sudah tidak berhubungan lagi dengan Al-Qaeda.

Rezim Taliban yang kembali berkuasa di Afghanistan saat ini memang memicu rasa cemas dari berbagai negara-negara didunia.

Afghanistan di rezim Taliban pada 1996-2001 disebut menjadi tempat berlindungnya kelompok teroris dan ekstremis, seperti Al-Qaeda.

(pwn/rds)

[Gambas:Video CNN]